Saturday 25 May 2013

10 Bahaya Perbuatan Dosa dan Maksiat

10 Bahaya Perbuatan Dosa dan Maksiat

Ada beberapa akibat atau dampak negatif dari perbuatan dosa dan maksiat. Di antaranya adalah dampak bagi pribadi atau individu. Hendaknya kita mencermati dengan seksama bahaya-bahaya yang muncul karena perbuatan dosa dan maksiat, sehingga bisa semakin berhati-hati dalam kehidupan.
Menurut Dr. Ahmad Farid dalam kitab Al-Bahru Ar-Ra’iq fiz Zuhdi wa Ar-Raqa’iq, paling tidak ada sepuluh bahaya perbuatan dosa dan maksiat. Hendaknya kita selalu berusaha menghindarinya.
Pertama, setan akan merasa dibantu oleh manusia dalam memerangi diri manusia itu sendiri. Setan akan sangat senang dengan kemaksiatan yang dilakukan manusia karena ia dipermudah dalam melakukan “tugas”nya menyesatkan manusia.
Kedua, maksiat menyebabkan seseorang merasa minder dan takut, suatu perasaan yang tidak dirasakan oleh orang yang tidak berbuat dosa dan maksiat. Pelaku maksiat akan merasakan was-was dalam melaksanakan aktivitas karena ia dibayang-bayangi oleh perasaan dosa dan bersalah.
Ketiga, dosa dan maksiat yang sedemikian banyak menyebabkan hati terpatri dan pelakunya menjadi orang-orang yang tidak sadar bahwa ia melakukan keburukan. Sensitivitasnya terhadap dosa dan maksiat menghilang.
“Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka” (Al Muthaffifin: 14).
Keempat, maksiat juga menyebabkan hilangnya ketajaman hati. Akibat sensitivitasnya hilang, kemaksiatan dipandang hal yang biasa dan wajar. Hati menjadi kebal dari rasa bersalah, karena menganggap kecil dan remeh kemaksiatan yang mereka lakukan. Benarlah ungkapan yang menyatakan bahwa kemaksiatan dapat menumbuhkan kemaksiatan yang sama, dan sebagian kemaksiatan bisa melahirkan kemaksiatan yang lain.
Ibnu Abbas berkata, ”Sesungguhnya kebaikan itu penyebab wajah bercahaya, hati bersinar, rezeki dilapangkan, dan dicintai oleh semua makhluk. Dan sesungguhnya kemaksiatan penyebab wajah hitam, hati gelap gulita, rezeki sempit, dan dibenci oleh semua makhluk.”
Kelima, kemaksiatan dapat melemahkan perjalanan hati menuju kepada Allah dan perkampungan akhirat. Kemaksiatan berakibat kerinduan untuk bertemu dengan Allah dan kesiapan diri untuk menyambut perkampungan akhirat, semakin sirna, dan berubah menjadi ketakutan yang mencekam. Mereka tidak siap berjumpa dengan Allah dan kampung akhirat karena merasa banyak dosa.
Keenam, semua urusannya akan menemui banyak hambatan, termasuk menghambat dan merugikan makhluk lain. Para ulama salaf berkata ”Sesungguhnya ketika aku bermaksiat kepada Allah, maka kutemukan hal yang demikian ini pada binatang (kendaraan) dan istriku.”
Ketujuh, kemaksiatan membuat perasaan rendah diri dalam berinteraksi antarmanusia, terutama dengan orang-orang yang saleh. Abu Darda berkata, ”Hendaklah seorang di antara kamu berhati-hati jangan sampai dirinya dikutuk oleh hati orang-orang beriman, padahal ia tidak menyadarinya.”
Kedelapan, kemaksiatan mampu menjatuhkan kewibawaan dan kemuliaan pelakunya, baik di sisi Allah maupun di sisi manusia.
“Dan siapa yang dihinakan Allah, maka tidak seorang pun yang memuliakannya” (Al Hajj: 18).
Kesembilan, kemaksiatan bisa memadamkan api semangat yang membara yang terpendam di dalam hati. Seseorang bisa menjadi pemalas, hilang gairah hidup dan tidak memiliki semangat dalam kehidupan. Lihatlah mereka yang berkubang dalam candu atau obat-obat terlarang. Tidak tampak kegairahan hidup, justru mereka semakin lari dari kenyataan hidup.
Kesepuluh, kemaksiatan dapat menghilangkan rasa malu. Apabila seseorang membiasakan diri dengan kemaksiatan, ia tidak lagi memiliki rasa malu di hadapan Allah maupun di hadapan manusia. Pada awalnya ia melakukan dengan bersembunyi, namun seiring hilangnya rasa malu, kemaksiatan pun nyata ditampakkan.
Semoga kita semua terhindar dari perbuatan dosa dan maksiat. Semoga Allah berikan kekuatan kepada kita untuk berada dalam kebenaran dan kebaikan. Amin.
Stop Perbuatan Dosa dan Maksiat
Sumber: PKSFansClub

No comments:

Post a Comment